Pagar Nusa Kecam Gerakan ISIS

Kecaman terhadap gerakan Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) terus bergulir di Jombang. Kali ini kecamatan itu berasal dari PSNU (Pencak Silat Nahdlatul Ulama) Pagar Nusa Peguron Sapujagad Jombang. PSNU menilai bahwa gerakan ISIS bisa merusak toleransi di Indonesia. Selain itu juga bisa mencerai-berai keutuhan NKRI.

"Makanya kami dari Pagar Nusa siap membentengi masuknya ISIS ke Indonesia umunya dan ke Kota Santri Jombang, khususnya. Radikalisme berbasis agama tersebut bisa menciderai keharmonisan toleransi," kata Ketua PSNU Pagar Nusa Peguron Sapu Jagad Jombang, Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas, Sabtu (9/8/2014).

Gus Dimas juga mengimbau kepada seluruh kaum Nahdliyin agar selalu waspada terhadap masuknya ISIS. Pasalnya, sejumlah daerah di Jatim sudah disusupi gerakan radikal tersebut. Diantaranya, Lamongan, Malang, Sidoarjo, serta Tulungagung."Jika ada gerakan mencurigakan, sebaiknya langsung dilaporkan ke pihak berwajib," katanya berpesan.

Untuk para pengikut ISIS, Gus Dimas, meminta agar mereka melakukan jihad ke Palestina untuk melawan invasi Israel. Menurutnya, hal tersebut lebih efektif dibanding melakukan kekerasan terhadap sesama umat Islam. "Para pengikut ISIS silahkan mencari ridlo Allah dengan berjihad melawan Israel. Bukan sebaliknya, malah mengacaukan negeri kita tercinta ini. Bagaimanapun juga NKRI adalah harga mati dan Pancasila merupakan dasar negara yang tidak terganti," urai Gus Dimas.

Di akhir komentarnya, Ketua PSNU Pagar Nusa ini menginstruksikan kepada seluruh jajarannya serta masyarakat umum untuk tetap menjaga Ukhuwah Islamiyah (kerukukunan sesama umat Islam) dan Ukhuwah Wathaniyah (cinta tanah air) di lingkungan masing-masing. "Dan yang tidak kalah penting, tetap memegang nilai-nilai Ahlusunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah," terang warga Desa Wangkal Kepuh, Kecamatan Gudo, ini.

Pernyataan senada juga dilontarkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jombang, KH Cholil Dahlan. Dia berpandangan, gerakan ISIS cukup berbahaya bagi NKRI. Namun demikian, Kiai Cholil meyakini bahwa gerakan radikal tersebut tidak bisa besar di Indonesia. Pasalnya, ISIS tidak senafas dengan budaya Islam di Indonesia. "Budaya kita penuh toleransi, baik sesama umat Islam maupun agama lainya. Hal itu berbanding terbalik dengan paham yang diusung ISIS," ujar pengasuh PPDU (Pondok Pesantren Darul Ulum) Jombang ini.

(Sumber: humas.polri.go.id/)

MUI: Lewat Idul Fitri, Lupakan Perbedaan Pilpres

Istri Gus Dur Sahur Bareng di Klenteng Gudo

Pagar Nusa Kecam Aksi Barbar Israel ke Gaza

Sabtu, 12 Juli 2014 09:56:11
Reporter : Yusuf Wibisono
 
Jombang (beritajatim.com) - Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPSNU) Pagar Nusa Jombang mengecam agresi Israel ke Palestina di Jalur Gaza yang telah menewaskan warga sipil. Pagar Nusa juga mendesak agar PBB bersikap tegas, yakni menghentikan aksi barbar di bulan suci Ramadan tersebut.

"Bukan rahasia lagi bahwa Palestina memiliki arti penting bagi rakyat Indonesia. Karena Palestina merupakan salah satu negara di Liga Arab yang mendukung dan mengakui kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Makanya kami mengutuk keras aksi penyerangan Israel ke Gaza," kata Ketua Pagar Nusa Peguron Sapujagad Jombang, Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas, Sabtu (12/7/2014).

Gus Dimas menambahkan, selain mengutuk aksi tersebut, Pagar Nusa juga menyerukan agar umat Islam membaca Qunut Nazilah. Dengan begitu, Palestina segera mendapatkan pertolongan dari Allah. Selain itu, Pagar Nusa juga mengajak umat Islam Indonesia untuk memberikan bantuan material kepada warga Palestina sebagai aksi solidaritas sesama muslim. Semisal, bantuan obat-obatan serta bantuan finansial.

"Doa qunut biasanya dibaca saat salat subuh. Namun untuk Qunut Nazilah ini dibaca setiap salat lima waktu. Dengan rutin membaca doa ini, mudah-mudah Palestina mendapatkan pertolongan dari Allah" ujar Gus Dimas yang juga Ketua Majelis Dzikir Qurrota A'yun Jombang, ini.

Kecaman senada juga dilontarkan ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama) Jombang. Menurut ISNU, agresi Israel telah melukai perasaan kemanusiaan. Untuk itu, mereka meminta pemerintah Indonesia bersikap tegas demi terwujudnya perdamaian dunia pada semua level diplomasi internasional. Selain itu ISNU juga mendesak agar Israel segera menghentikan serangan dalam bentuk apapun.

"Kami meminta pemerintah Indonesia dan PBB untuk segera mengupayakan perundingan damai antara Israel dan Palestina. Yang tidak kalah penting, pemerintah Indonesia harus konsisten memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina untuk merdeka dan berdaulat di tanah airnya sendiri," ujar Sekretaris ISNU Jombang, Agus Mahfudin.

Seperti diketahui, kondisi di Jalur Gaza semakin memanas pascaserangan Israel. Angkatan Udara Israel membombardir sekitar 160 target di wilayah Jalur Gaza pada Selasa (8/7/2014) malam waktu setempat. [suf/but]

 (Sumber: beritajatim.com)

Pendekar NU Serukan Jangan Golput di Pilpres

Gerebek Apem Tandai Awal Ramadan di Jombang

MUI Jombang Waspadai 'Alumni' Dolly Masuk Kota Santri

Telat Makan, Banser Pingsan Saat Apel Kesetiaan NKRI

Sabtu, 17 Mei 2014 16:57:38
Reporter : Yusuf Wibisono
Telat Makan, Banser Pingsan Saat Apel Kesetiaan NKRI

Jombang (beritajatim.com) - Dua orang Banser (Barisan Ansor Serbaguna) pingsan saat mengikuti apel kesetiaan untuk NKRI dalam rangka Harlah NU ke-91 di Alun-alun Jombang, Sabtu (17/5/2014) sore. Selain Banser, ratusan anggota dari badan otonom (Banom) NU juga hadir dalam acara yang dipimpin oleh Ketua PCNU Jombang KH Isrofil Amar.

Sebelum acara dimulai banom yang terdiri dari Ansor, Fayatat, IPNU/IPPNU, Pagar Nusa, serta LP Maarif itu berbaris di Alun-alun. Selanjutnya, KH Isrofil Amar dengan mengendarai mobil jeep terbuka mengecek kesiapan setiap barisan.

Usai pengecekan selesai itulah tiba-tiba anggota Banser yang sedang berbaris ambruk. Petugas kesehatan yang berada di lokasi langsung membopong ke Banser asal Kecamatan Bandar Kedungmulyo itu ke ambulace. Bukan itu saja, sejurus kemudian ada lagi anggota Banser yang mundur dari barisan karena tak tahan mendapat sengatan matahari.

"Ada dua banser yang ambruk. Mereka tak kuat menahan panas karena memang belum makan saat apel. Namun setelah mendapatkan perawatan, kondisinya mulai membaik," Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas, Ketua PSNU Pagar Nusa Peguron Sapujagad Jombang, usai membantu menangani dua Banser yang pingsan itu.

Sementara itu Katua PCNU Jombang KH Isrofil Amar mengatakan, apel kesetiaan NKRI tersebut dalam rangka memperingati hari lahir NU yang ke-91. Oleh karena itu seluruh banom NU ikut hadir dalam acara tersebut. "Alhamdulillah apel kesetiaan ini berlangsung khidmat," ujar Isrofil.

Dia menjelaskan, hingga usianya yang ke-91 ini NU tetap setia terhadap tiga hal, yakni agama, negara, serta umat. NU, kata Isrofil, mempunyai tujuan menegakkan syariat islam ala ahlussunah wal jamaah di NKRI. Selain itu, bagi NU, NKRI merupakan keputusan final atau harga mati.

"Selain agama dan negara, perjuangan NU juga berorientasi pada kemaslahatan umat. Sudah menjadi kwajiban nahdliyin untuk menciptakan situasi rukun damai. Yang tidak kalah penting juga mencintai NKRI serta berperan dalam mengisi pembangunan. Hal-hal seperti itulah yang harus dimiliki oleh kader NU," pungkas Isrofil. [suf/but]

(Sumber: beritajatim.com)

NU Tegaskan Netral di Pilpres 2014

Headline
(Foto: istimewa)
Oleh:
nasional - Sabtu, 17 Mei 2014 | 20:30 WIB
INILAHCOM, Jombang - Walau Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang notabene lahir dari rahim Nahdatul Ulama (NU) mendukung Jokowi di pilpres 2014, tapi organisasi terbesar di Indonesia ini menegaskan pihaknya bersikap netral.

Ketua PCNU Jombang, KH Isrofil Amar berharap sosok presiden yang jujur dan amanah dalam pilpres yang digelar 9 Juli mendatang.

Menurut dia, sosok calon presiden nantinya harus mengayomi semua golongan.

"Itulah kriteria presiden yang didambakan umat. Namun demikian NU tetap tegas bahwa dalam pilpres tersebut tetap netral. Karena sesuai dengan khitah, NU tidak boleh terlibat dalam politik praktis," kata KH Isrofil usai menghadiri apel kesetiaan NKRI dalam rangka Harlah NU ke-91 di Alun-alun Jombang, Sabtu (17/5/2014).

Sesuai khitahnya, NU secara kelembagaan tidak akan terlibat dalam politik praktis. Itu berarti, NU tidak terlibat dalam persoalan mendukung capres.

"Namun demikian bukan berarti kader NU tidak punya sikap. Akan tetapi pilihan tersebut kita serahkan kepada masing-masing pribadi," ujar Isrofil.

NU berharap capres yang didukung punya kriteria yang harus dimiliki. Diantaranya, jujur, amanah, mengayomi, dan sanggup memakmurkan umat.

"Empat kriteria itulah presiden yang layak dimata orang NU," kata Isrofil.

Hal serupa dilontarkan Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas, Ketua PSNU Pagar Nusa Peguron Sapujagad Jombang.

Pihaknya siap menurunkan anggota PSNU Pagar Nusa untuk membantu kepolisian dalam rangka pengamanan pilpres.

"Seperti arahan Ketua PCNU Jombang, sebagai bagian dari warga negara, kami mempunyai kewajiban untuk mensukseskan program pemerintah, termasuk pilpres yang akan datang," pungkas Gus Dimas usai memimpin anak buahnya mengikuti apel kesetiaan NKRI di Alun-alun Jombang.

(Sumber: inilah.com)

Haul Pendiri NU Kiai Bisri, Cak Imin - Gus Ipul Hadir

Kamis, 01 Mei 2014 08:55:18
Reporter : Yusuf Wibisono
Haul Pendiri NU Kiai Bisri, Cak Imin - Gus Ipul Hadir

Jombang (beritajatim.com) - Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menghadiri puncak peringatan haul pendiri Nahdlatul Ulama KH Bisri Syansuri ke-35 di Ponpes Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang, Rabu (30/4/2014) malam. Kedatangan dua tokoh tersebut sekaligus pulang kampung mengingat mereka berdua adalah cucu dari kiai kharismatik tersebut.

Selain Cak Imin dan Gus Ipul, sejumlah kiai juga terlihat di acara tersebut. Tidak ketinggalan pula para pejabat di lingkungan Pemkab Jombang serta ribuan pengunjung membanjiri lokasi. Para kiai yang hadir diantaranya KH Azis Mashuri (Ponpes Al-aziziyah Denanyar), KH Jamaludin (pengasuh Ponpes Al Muhibbin Tambakberas) dan KH Qoyyum (Jawa Tengah).

Selain itu, hadir pula Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim, A Halim Iskandar, Wakil Bupati Jombang Mundjidah Wahab, serta sejumlah pejabat eselon kementerian dari Jakarta. "Alhamdulillah, kita semua masih mencintai NU," ujar Cak Imin saat memberikan sambutan.

Cak Imin lantas menceritakan sejarah dan perjuangan NU di masa lampau. Menurutnya, NU dikagumi dan dibanggakan banyak orang karena tiga hal. Pertama, cara pandang NU yang khusuk dan sederhana. Kedua, warga NU tidak banyak menuntut serta penuh keikhlasan. Terakhir, NU lebih mengedepankan kebersamaan ketimbang sesuatu yang bermotif pribadi.

"Karena itulah NU sangat dikagumi. Bahkan umat non muslim juga kagum dengan NU. Makanya, mari melanjutkan warisan para kiai pendiri NU, sebab kaidahnya jelas, semuanya ada dan tinggal melanjutkan," kata cucu Kiai Bisri Syansuri yang disambut aplaus ribuan hadirin.

Sementara itu, salah satu hadirin Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas sangat apresiatif dengan apa yang disampaikan Cak Imin. Menurutnya, memang sudah selayaknya warga nahdliyin melanjutkan perjuangan para pendiri NU tersebut. Ia juga sepakat jika para pendiri NU tersebut diberi gelar pahlawan nasional.

"Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari sudah mendapatkan gelar pahlawan nasional. Seharusnya KH Bisri Syansuri dan KH Wahab Chasbullah juga mendapatkan gelar serupa. Karena peran beliau-beliau itu sangat besar terhadap berdiri NKRI," kata Ketua PSNU (Pencak Silat Nahdlatul Ulama) Pagar Nusa Peguron Sapujagad Jombang, ini.

Terkait dengan peringatan haul KH Bisri Syansuri, Gus Dimas mengaku rutin hadir setiap tahun. Bahkan pihaknya juga menerjunkan puluhan pendekar Pagar Nusa untuk mengamankan acara tersebut. "Pendekar Pagar Nusa juga ikut mengamankan acara haul Mbah Bisri ke-35 ini. Alhamdulillah semuanya lancar," pungkas warga Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Jombang ini. [suf/but]

(Sumber: beritajatim.com)

Majelis Zikir di Jombang Jadi Jujugan Caleg Stres

Sabtu, 12 April 2014 11:27 WIB
Majelis Zikir di Jombang Jadi Jujugan Caleg Stres
surya/faiq nuraini
Petugas RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto saat menyiapkan ruangan khusus untuk caleg jika stres gagal nyaleg, Rabu (19/2/2014).
 
SURYA Online,JOMBANG - Kendati penghitungan suara pileg  belum resmi diumumkan, namun calon anggota legislatif (caleg) yang merasa perolehan suaranya tak mampu menembus kursi parlemen, sudah ada yang stres.
Mereka mencari ‘pelarian’ ke tempat-tempat ‘orang pintar’ guna menenangkan diri.
Setidaknya itu diakui Ketua Majelis Zikir Qurrota A'yun Jombang, Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas.
"Ada satu caleg yang datang. Dia menangis, mentalnya drop. Dia belum bisa menerima kekalahannya. Dia ingin menenangkan diri," kata Gus Dimas, Sabtu (12/4/2014).

Namun Dimas yang beralamat di Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Jombang ini enggan mau menyebut identitas caleg tersebut, karena alasan melindungi privasi caleg bersangkutan.
“Yang jelas, dia orang luar Jombang,” imbuh Gus Dimas.
Ustad muda ini menceritakan, caleg tersebut membeberkan semua ganjalan hati dan unek-uneknya.
Antara lain, soal ludesnya harta benda dan uang pinjaman akibat digunakan sebagai ‘ongkos politik’.
Mulai pemasangan alat peraga kampanye, sangu para pemilih dan sampai kebutuhan sosialisasi, baik untuk tim sukses maupun dirinya sendiri.

Namun ironis, meski harta sudah ludes, perolehan suara dipastikan jauh dari signifikan.
Karena kondisi itu pula, si caleg mengalami depresi hebat. Dia ngomongnya mulai ngelantur. Menuduh dikhianati tim suksesnya, menilai masyarakat mata duitan, hingga merasa perolehan suaranya 'dicuri' secara gaib oleh lawan politik.
"Sebagai permulaan, saya dengarkan saja curhatnya. Setelah itu secara perlahan kita kuatkan hatinya," kata Gus Dimas yang juga Ketua Peguruan Silat NU Pagar Nusa Peguron Sapujagad Jombang, ini.

Tahap selanjutnya, sambung Gus Dimas, dirinya melakukan penguatan mental baik lewat keluarga maupun lewat siraham agama Islam kepada caleg depresi tersebut.
Untuk pendekatan agama, Gus Dimas mengajak caleg melakukan istigfar, wirid, berdoa dan mengadukan semua yang dialami kepada Allah.
"Selain itu juga saya ajak mandi malam dan salat malam. Dengan begitu yang bersangkutan selalu ingat Allah," jelas Gus Dimas.

Gus Dimas mengatakan, caleg yang mendatangi Majelis Zikir tersebut menjalani ‘rawat jalan’. Namun begitu, dia berusaha memantau perkembangan caleg tersebut lewat keluarganya.
"Saya agendakan setiap pekan sekali bertemu langsung guna mengecek perkembangannya," tutur Gus Dimas.

(Sumber: Surya Online)

Ingin Jadi Anggota Dewan, Caleg Dibekali Wirid

100 Pendekar Pagar Nusa Peguron Sapu Jagad Naik Tingkat

Ahad, 26/01/2014 22:30
100 Pendekar Pagar Nusa Peguron Sapu Jagad Naik Tingkat
Jakarta, NU Online
Sekitar 100 pendekar Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa di Peguron Sapu Jagat telah menguasai jurus-jurus di tingkatanya masing-masing, sehingga mereka naik kelas ke tingkat selanjutnya.

Para pendekar itu dilantik dengan penyematan tanda anggota Pagar Nusa oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Aizzudin Abdurrahman di Gedung Pariwisata Balekambang, Kramat Jat, Jakarta Timur, Sabtu malam (25/1).

Guru Besar Peguron Pencak Silat Sapu Jagat Gus Yusuf Cokro Santri, mengatakan 100 peserta itu terdiri dari tingkat dasar yang masuk ketingkat pertama dan tingkat pertama yang masuk ke tingkat kedua. “Di tingkat dasar pengenalan jurus-jurus elementer Pagar Nusa atau istilahnya pencak silat sebagai busaya,” katanya kepada NU Online

Di Peguron Silat Sapu Jagad, kata Cokro, diwajibkan menguasai jurus-jurus Pagar Nusa. Di samping itu ada jurus-jurus tersendiri yang merupakan kreasai peugron tersebut.

Cokro lebih lanjut menerangkan, dari 100 pendekar itu, ada 20 peserta pendidikan dan latihan untuk melatih. Mereka berasal dari Lampung. “Di Lampung Peguron Sapu Jagat memiliki 15 cabang. 20 orang berlatih jurus-jurus sesuai KTSP Pagar Nusa,” tambahnya.

Menurut Cokro, anak-anak muda sekarang masih meminati seni bela diri pencak silat, “Dari 100 peserta itu mulai dari usia SD sampai perguruan tinggi,” katanya.

Ia juga menerangkan dari 100 pendekar itu 30 orang di antaranya adalah mahasiswa dan mahasiswi Thaliand yang sedang belajar di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama, Kedoya Jakarta Barat. (Abdullah Alawi)

(Sumber: nu.or.id)

SBY Disambut Salawat Nabi di Ponpes Tebuireng

Jumat, 3 Januari 2014 23:31 WIB
SBY Disambut Salawat Nabi di Ponpes Tebuireng
Presiden SBY didampingi Ibu Ani Yudhoyona (kanan) mengikuti pembacaaan Yasin dan Tahlil dalam rangka haul ke -4 Gus Dur, Jumat malam (3/1/2014).
 
SURYA Online, JOMBANG - Kehadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta rombongan pada puncak acara haul ke-4 mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Ponpes Tebuireng Jombang, disambut hangat, Jumat (3/1/2014) malam.
      
Begitu memasuki Ponpes Tebuireng, sekitar pukul 19.30 WIB, lantunan salawat nabi langsung menggema, mengiringi langkah SBY yang datang didampingi sang istri, Ny Ani Yudhoyono. Ribuan hadirin pun berdiri, guna melihat secara langsung orang nomor satu di Tanah Air itu.
      
SBY datang dengan dibalut baju putih, begitu juga dengan sang istri, berpakaian serba putih. Ikut dalam rombongan SBY, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II. Di antaranya, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menpora Roy Suryo, Menpera Djan Farid, serta Menteri Perindustria MS Hidayat. Kemudian Kapolri Jenderal Sutarman dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
      
Dari jajaran birokrat Jatim, tampak Gubernur Jatim Soekarwo beserta Wagub Saifullah Yusuf. Adpun kiai sepuh, yang terlihat hadir KH Maimun Zubair dari Ponpes Sarang Rembang Jateng, KH Abdul Aziz Mansyur dari Ponpes Tarbiyatun Nasyiin, Jombang, dan sejumlah ulama NU lainnya.
      
Presiden SBY dipersilakan duduk di barisan paling depan bersama sang istri. Di jajaran depan itu, tampak pengasuh Ponpes Tebuireng KH Salahuddin Wahid (Gus Solah), Hj Lily Chadijah Wahid, Hj Sinta Nuriyah Wahid.
      
Seluruh hadirin khidmat membaca yasin dan tahlil di depan pusara Gus Dur. Kendati menurut ketua panitia, Lukman Hakim, pihaknya hanya menyebar undangan sebanyak 250 orang, namun yang hadir berlipat ganda.
      
“Perkiraan saya sedikitnya 20 ribu orang menghadiri acara haul ini. Selain ingin melihat secara langsung kehadiran Pak SBY, mereka datang untuk ikut tahlil. Alhamdulillah semua lancar,” kata Lukman di sela acara.
      
Kehadiran presiden SBY ke Tebuireng menjadi magnet tersendiri bagi warga Jombang, selain tentu saja haul Gus Dur itu sendiri. Meski sebelum acara Jombang diguyur hujan lebat, namun  tak menyurutkan ribuan warga untuk datang ke kompleks Ponpes Tebuireng.
      
Mereka terlihat tumpah ruah memadati Pondok Tebuireng. Saat tahli dimulai, ribuan orang yang meluber di jalan depan pondok, menggelar tikar plastik sebagai alas bersila.
      
Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas, warga Kecamatan Gudo Jombang mengatakan, ia berangkat dari rumah bersama 25 orang. Tujuannya untuk ikut membacakan yasin dan tahlil dalam rangka haul ke-4 Gus Dur.
      
Menurut Dimas, tokoh humanis-pluralis tersebut sangat besar jasanay dalam membangun demokrasi di Indonesia. "Saya juga senang Pak SBY meluangkan waktu menghadiri haul ke-4 Gus Dur," kata Dimas.
Penulis: Sutono
Editor: Parmin

(Sumber: Surya Online)

Gus Sholah Lepas Ribuan Peserta Napak Tilas Resolusi Jihad NU

KIBLAT.NET, Jombang – Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah melepas ribuan peserta Napak Tilas Resolusi Jihad, pada Ahad (24/11/2013).
Acara napak tilas itu dilepas dari halaman Ponpes Tebuireng. Para peserta akan bersepeda ‘onthel’ menyusuri rute sepanjang 86 kilometer, yakni finish di Kantor PCNU Surabaya, Jl Bubutan.
Seperti dikabarkan beritajatim.com, sejak malam hari ribuan peserta dari berbagai daerah sudah memadati Ponpes Tebuireng. Mereka disuguhi pemutaran film ‘Sang Kiai’. Pagi harinya, peserta dari berbagai wilayah di Jatim sudah bersiap di garis start dengan mengendarai sepeda angin. Sejurus kemudian, Gus Solah memberikan sambutan.

Dia mengatakan, Resolusi Jihad digelorakan oleh para ulama NU pada 68 tahun lalu. Saat itu, KH Hasyim Asyari mengeluarkan fatwa yang berisi kwajiban mengusir penjajah bagi umat Islam. Lewat fatwa itulah perang 10 November 1945 di Surabaya pecah. Hingga akhirnya, tentara sekutu berhasil dipukul mundur oleh arek-arek Surabaya.
“Artinya, perang 10 November tidak lepas dari peran ulama waktu itu. Namun sayang, peran besar ulama NU tersebut seolah tersobek dari lembar sejarah,” kata Gus Solah di hadapan ribuan peserta.
Gus Solah menandaskan, untuk konteks hari ini Resolusi Jihad bukan lagi mengusir penjajah. Namun ada hal yang lebih besar, yakni menciptakan kesejahteraan bagi rakyat. Selain itu, semangat Jihad juga perang melawan praktik korupsi yang semakin menggurita. “Peringatan resolusi jihad ini sekaligus sebagai inspirasi untuk melawan korupsi,” katanya.

Selanjutnya, pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang ini mengibarkan bendera sebagai pertanda dimulainya ngonthel menuju Surabya. Begitu bendera dikabarkan, para peserta langsung mengayuh sepeda yang dikenakan. Para peserta kebanyakan berdandan ala pejuang tempo dulu. Sepanjang perjalanan, warga berderet di pinggir jalan untuk menyaksikan perhelatan tersebut.

Napak tilas Resolusi Jihad NU tersebut mendapatkan apresiasi positif dari warga Jombang yang notabene sebagai tuan rumah. Salah satunya adalah Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas, Ketua IPSNU (Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama) Pagar Nusa, Kecamatan Gudo, Jombang.
Menurutnya, Napak Tilas Resolusi Jihad NU sangat penting dilakukan. Pasalnya, selama ini jejak rekam Resolusi Jihad NU seakan-akan dihilangkan dari lembar sejarah. Padahal kemerdekaan RI tidak bisa lepas dari fatwa para ulama yang dipimpin KH Hasyim Asyari tersebut.

Gus Dimas juga berharap ke depan acara Napak Tilas Resolusi Jihad NU bisa dijadikan agenda tahunan. Dengan begitu, bakal menjadi ingatan dan teladan bagi rakyat Indonesia tentang peran ulama dalam mempertahankan Kemerdekaan RI. Dia juga mengatakan bahwa ngonthel bareng dalam rangka peringatan Resolusi Jihad ini sangat bermanfaat.

“Disitu kita bisa mengambil hikmah, bisa membayangkan seperti apa pendahulu NU kita dulu berjuang. Manfaat yang tak kalah penting adalah moment ini bisa kita jadikan sarana konsolidasi internal NU, agar tetap kompak di semua elemen, tidak terpecah dengan masalah apa pun, terutama ditahun politik yang rawan dan sensitif ini,” pungkas Gus Dimas ketika berada di lokasi pemberangkatan peserta. [sdqfajar]

(Sumber: kiblat.net)

Pagar Nusa: Tangkap pelaku bom vihara, jangan tunggu kami bergerak

Pagar Nusa NU kutuk aksi bom vihara

Pagar Nusa: Tangkap pelaku bom vihara, jangan tunggu kami bergerak

Senin, 05 Agustus 2013 13:18 WIB Editor:
Pagar Nusa: Tangkap pelaku bom vihara, jangan tunggu kami bergerak - Pagar Nusa NU kutuk aksi bom vihara - Pegurus Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPSNU) Pagar Nusa Jombang, Dimas Cokro Pamungkas mengingatkan polisi agar cepat menangkap pelaku bom Vihara Ekayana(Foto: ISTIMEWA)Pegurus Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPSNU) Pagar Nusa Jombang, Dimas Cokro Pamungkas mengingatkan polisi agar cepat menangkap pelaku bom Vihara Ekayana


LENSAINDONONESIA.COM: Aksi pengeboman rumah ibadah umat Budha, Vihara Ekayana, Jakarta Barat menuai kecaman dari para pendekar di lingkungan Pagar Nusa Nahdlatul Ulama (NU). Aparat kepolisian diminta segera menangkap pelaku kejahatan keji tersebut.
Pegurus Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPSNU) Pagar Nusa Jombang, Dimas Cokro Pamungkas mengatakan, aksi pengeboman pada rumah ibadah merupakan perbuatan keji dan bertentangan dengan nilai perikemanusiaan.

Menurut Dimas, aksi peledakan tersebut masuk dalam kategori aksi teror. Jika memang ada kelompok yang ingin berjihad, lanjut Dimas, sebaiknya pergi saja ke medan perang di Timur Tengah atau beberapa wilayah lain yang sedang berperang.
“Bagi kelompok yang mau berjihad, jangan buat kerusuhan di Indonesia. Silakan saja berangkat perang ke negara yang sedang perang,” kata Dimas Pamungkas kepada LICOM, Senin (05/08/2013).
Dia menambahkan, aksi kekerasan dan pengeboman di tempat ibadah berpotensi mengacaukan kehidupan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di mana penduduknya memilik agama dan keyakinan yang beragam. “Ini mengancam NKRI. Polisi harus segera menangkap pelakunya karena tindakan ini meresahkan rakyat. Jangan sampai menunggu kami turun tangan,” tandas Dimas.
Sebagaimana diberitakan, rangkaian paket bom meledak di rumah ibadah umat Budha, Vihara Ekayana, Jalan Mangga I Nomor 8 RT 08 RW 08, Kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, sekitar pukul 19.30 WIB, Minggu (04/08/2013) malam.

Terdapat dua paket yang diletakkan di luar vihara dan di dekat pintu masuk vihara. Namun hanya satu paket yang terbungkus dalam tas plastik hijau, di dekat pintu masuk vihara yang meledak. Akibat ledakan ini, tiga orang menjadi korban luka yakni Elisa, Rice, dan Ling Ling.
Hingga saat ini motif pengeboman dan siapa pelaku dari tindakan yang mengarah pada aktifitas teror belum bisa diungkap.@MOH_syafii

(Sumber: lensaindonesia.com)

Pendekar Pagar Nusa Ziarah Ke Makam Gus Dur

Pendekar Pagar Nusa Ziarah Ke Makam Gus Dur
Jombang, TV9 Surabaya -
Jelang bulan puasa Ramadhan, pendekar Pagar Nusa NU di Jombang berziarah ke makam Gus Dur dan tokoh NU lainnya. Kegiatan tersebut merupakan upaya untuk mempersiapkan mental dan hati anggota Pagar Nusa, agar lebih khusyu’ dalam beribadah selama bulan suci Ramadhan.
Puluhan anggota perguruan Pagar Nusa kecamatan Gudo, Jombang ini datang ke makam Gus Dur dan para tokoh NU yang lain dengan berseragam lengkap khas Pagar Nusa.

Dipimpin oleh guru bela diri mereka, para pendekar Pagar Nusa ini memanjatkan do’a kepada Allah SWT dengan khusyu’ di depan makam Gus Dur, Tebuireng, Jombang.
Kegiatan ziarah ke makam para tokoh NU ini dilakukan oleh anggota Pagar Nusa Gudo, Jombang adalah upaya dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.

Menurut ketua Pagar Nusa kecamatan Gudo, Dimas Cokro Pamungkas, kegiatan ziarah ini adalah upaya menata hati para pendekar Pagar Nusa untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Sehingga anggota Pagar Nusa dapat menata hati mereka dan memberikan kekhusyu’an selama ibadah di bulan suci Ramadhan.

Jika sebelum Ramadhan para pendekar telah digembleng secara fisik selama tiga hari dalam seminggu, maka ziarah ini merupakan salah satu upaya pemupukan mental dan pelajaran terhadap pemahaman Islam Ahlussunnah wal Jama’ah ala Nahdlatul Ulama.

Muhammad Mufid

(Sumber: Tv 9)

Pesilat Pagar Nusa Gudo Jalani Gemblengan Spiritual

Isro’ Mi’roj, Pagar Nusa Dan Jam’iyah Diba’ Gelar Seni Seribu Rebana

Isro’ Mi’roj, Pagar Nusa Dan Jam’iyah Diba’ Gelar Seni Seribu Rebana

Isro’ Mi’roj, Pagar Nusa Dan Jam’iyah Diba’ Gelar Seni Seribu Rebana

Jombang, TV9 Surabaya -
Dalam memperingati peristiwa besar Isro’ Mi’roj pada bulan Rajab ini, perguruan Pagar Nusa NU dan Jam’iyah Diba’ desa Pesanggrahan kecamatan Gudo, Jombang menggelar kegiatan seibu rebana yang beberapa bulan ini menjadi ikon seni sholawat di kabupaten Jombang.
Seni sholawat seribu rebana memang sudah membumi dikalangan warga NU di kabupaten Jombang. Kegiatan ini selalu diiringi para pemukul terbang banjari yang berjumlah puluhan bahkan ratusan jika dalam acara besar.

Bersamaan itu, dilantunkan beberapa syair sholawat oleh para vokalis yang juga berjumlah puluhan, baik laki-laki maupun perempuan. Kegiatan seribu rebana ini sengaja digelar untuk membumikan kembali dan meningkatkan kecintaan para jamaah terutama warga Nahdliyyin dalam bersholawat kepada Rosululloh Muhammad SAW.

Selain pagelaran seribu rebana, peringatan Isro’ Mi’roj juga di hadiri oleh seorang da’i cilik, Panembahan Aryo Panuntun yang masih berusia empat tahun. Bocah cilik yang baru duduk di bangku playgoup ini nampak fasih dalam menyampaikan dakwah-dakwahnya. Bahkan beberapa jama’ah terpukau saat melihat kelihainnya dalam membawa suasana dalam pidatonya.
Aryo juga merupakan salah satu siswa di Perguruan Pagar Nusa Gudo, yang beberapa tahun ini mulai digalakkan kembali. Selain mengajarkan silat, Perguruan Pagar Nusa NU di kecamatan Gudo, Jombang juga mengembangkan bakat-bakat para siswanya seperti seni baca Al-Qur’an, adzan hingga menjadi seorang pendakwah.

Muhammad Mufid

Pendekar Pagar Nusa Digembleng Ilmu Kebal (Artikel Majalah Liberty)