Berita TV9 (TV NU) Tentang Pagar Nusa Gudo Ziarah Gus Dur


Pendekar Pagar Nusa Ziarah Ke Makam Gus Dur

Pendekar Pagar Nusa Ziarah Ke Makam Gus Dur

Jombang, TV9 Surabaya -
Jelang bulan puasa Ramadhan, pendekar Pagar Nusa NU di Jombang berziarah ke makam Gus Dur dan tokoh NU lainnya. Kegiatan tersebut merupakan upaya untuk mempersiapkan mental dan hati anggota Pagar Nusa, agar lebih khusyu’ dalam beribadah selama bulan suci Ramadhan.

Puluhan anggota perguruan Pagar Nusa kecamatan Gudo, Jombang ini datang ke makam Gus Dur dan para tokoh NU yang lain dengan berseragam lengkap khas Pagar Nusa.
Dipimpin oleh guru bela diri mereka, para pendekar Pagar Nusa ini memanjatkan do’a kepada Allah SWT dengan khusyu’ di depan makam Gus Dur, Tebuireng, Jombang.

Kegiatan ziarah ke makam para tokoh NU ini dilakukan oleh anggota Pagar Nusa Gudo, Jombang adalah upaya dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Menurut ketua Pagar Nusa kecamatan Gudo, Dimas Cokro Pamungkas, kegiatan ziarah ini adalah upaya menata hati para pendekar Pagar Nusa untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Sehingga anggota Pagar Nusa dapat menata hati mereka dan memberikan kekhusyu’an selama ibadah di bulan suci Ramadhan.
Jika sebelum Ramadhan para pendekar telah digembleng secara fisik selama tiga hari dalam seminggu, maka ziarah ini merupakan salah satu upaya pemupukan mental dan pelajaran terhadap pemahaman Islam Ahlussunnah wal Jama’ah ala Nahdlatul Ulama.

(Muhammad Mufid)

Berita Pagar Nusa Gudo Ziarah Ramadlan di Berita21.com

Pendekar Pagar Nusa Ziarah Ke Makan Para Ulama’ NU

Written by | 07/07/2013 |
Para pendekar NU - (Nif)
  
JOMBANG, Berita21.com – Calon pendekar pencak silat NU (Nahdlatul Ulama) Pagar Nusa kecamatan Gudo, Jombang berdo’a dan berziarah ke makam para ulama’ yang berada di
Kabupaten Jombang, Sabtu (06/07).
Bukan hanya olah fisik yang diajarkan kepada mereka, namun ilmu rohani pun juga diterapkan kepada puluhan pesilat Pagar Nusa tersebut.

Dengan didampingi kiyai dan ketua Pagar Nusa Gudo, Dimas Cokro Pamungkas, S.Pd (Gus Dimas) mereka berziarah ke makam KH. Abdurramham Wahid (Gus Dur) yang berada di Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang.
“Calon pendekar Pagar Nusa ini tidak hanya kami latih olah fisik yang selama ini dilakukan 3 kali dalam seminggu, namun kita juga mengisi rohani mereka,” tutur Dimas.
"Meskipun ilmu rohani juga diterapkan rutin, namun kali ini merupakan momentum yang tepat karena dilaksanakan sebelum Ramadlan dan untuk menjaga tradisi NU".
Dimas juga menambahkan, hal ini bisa membuat mereka siap untuk menjadi seperti yang disemboyankan yaitu menjadi pagar para ulama’ dan bangsa. “Saya juga berharap, dengan mengisi rohani menjelang bulan ramadlan ini mereka bisa menjadi pendekar yang santun, rendah hati dan agamis,” tambahnya.
Setelah selesai berziarah di makam Gus Dur, mereka melanjutkan ziarah ke makam para ulama’ NU lainnya.

(Nif)

Berita Tentang Pagar Nusa Gudo Pengajian di TV9 (TV NU)

Isro’ Mi’roj, Pagar Nusa Dan Jam’iyah Diba’ Gelar Seni Seribu Rebana

Isro’ Mi’roj, Pagar Nusa Dan Jam’iyah Diba’ Gelar Seni Seribu Rebana

Jombang, TV9 Surabaya -
Dalam memperingati peristiwa besar Isro’ Mi’roj pada bulan Rajab ini, perguruan Pagar Nusa NU dan Jam’iyah Diba’ desa Pesanggrahan kecamatan Gudo, Jombang menggelar kegiatan seibu rebana yang beberapa bulan ini menjadi ikon seni sholawat di kabupaten Jombang.

Seni sholawat seribu rebana memang sudah membumi dikalangan warga NU di kabupaten Jombang. Kegiatan ini selalu diiringi para pemukul terbang banjari yang berjumlah puluhan bahkan ratusan jika dalam acara besar.

Bersamaan itu, dilantunkan beberapa syair sholawat oleh para vokalis yang juga berjumlah puluhan, baik laki-laki maupun perempuan. Kegiatan seribu rebana ini sengaja digelar untuk membumikan kembali dan meningkatkan kecintaan para jamaah terutama warga Nahdliyyin dalam bersholawat kepada Rosululloh Muhammad SAW.

Selain pagelaran seribu rebana, peringatan Isro’ Mi’roj juga di hadiri oleh seorang da’i cilik, Panembahan Aryo Panuntun yang masih berusia empat tahun. Bocah cilik yang baru duduk di bangku playgoup ini nampak fasih dalam menyampaikan dakwah-dakwahnya. Bahkan beberapa jama’ah terpukau saat melihat kelihainnya dalam membawa suasana dalam pidatonya.

Aryo juga merupakan salah satu siswa di Perguruan Pagar Nusa Gudo, yang beberapa tahun ini mulai digalakkan kembali. Selain mengajarkan silat, Perguruan Pagar Nusa NU di kecamatan Gudo, Jombang juga mengembangkan bakat-bakat para siswanya seperti seni baca Al-Qur’an, adzan hingga menjadi seorang pendakwah.

(Muhammad Mufid)

Berita Tentang Pagar Nusa Gudo di Beritajatim.com

Pesilat Pagar Nusa Gudo Jalani Gemblengan Spiritual
27 Mei 2013 11:28:19 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang (beritajatim.com) - Seorang pesilat bukan hanya tangkas memainkan jurus dan tendangan, namun yang tidak kalah penting adalah aspek mental spiriutal. Nah, jika hal itu dilakukan, maka akan mampu menciptakan kepribadian dan karakter mulia seorang pesilat.

Kondisi seperti itulah yang dilakukan oleh Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPSNU) Pagar Nusa, Kecamatan Gudo Jombang. Selain giat latihan fisik, sekitar 100 pesilat Pagar Nusa selalu dilibatkan dalam jamaah pengajian. "Untuk latihan fisiknya satu minggu dua kali. Selebihnya, para pesilat kita gembleng aspek spiritual," kata Dimas Cokro Pamungkas, Ketua IPSNU Pagar Nusa, Kecamatan Gudo, Senin (27/5/2013).

Dimas menjelaskan, Pagar Nusa di Kecamatan Gudo masih berusia sangat muda, yakni sekitar dua tahun. Namun, seiring laju waktu, jumlah murid perguruan tersebut terus bertambah. Saat ini saja, kata Dimas, sudah tembus 100 orang. Mereka terdiri dari berbagai usia, muali dari yang masih duduk di bangku sekolah dasar hingga bangku SMA.

Menariknya, para pesilat tersebut bukan hanya ditempa latihan fisik. Akan tetapi juga gembelangan secara rohani. Caranya, para pesilat itu diterjunkan dalam acara pengajian NU. Selain mengamankan jalannya pengajian, pesilat yang mengenakan seragam warna hitam itu juga mendapatkan suntikan rohani. "Ini untuk menanamkan jiwa ahlusunah wal jamaah atau Aswaja. Karena Pagar Nusa merupakan seni bela diri yang lahir dari rahim NU," kata pria yang akrab disapa Gus Dimas, ini.

Terjunnya para pesilat ke acara pengajian itu seperti yang terlihat pada peringatan Isra' Mi'raj di Desa Pesanggrahan Kecamatan Gudo, dua hari lalu. Dengan dibalut seragam warna hitam, para murid Pagar Nusa itu terlihat sibuk membantuk jalannya acara. Mulai dari pintu masuk, hingga di sekitar panggung acara, pesilat Pagar Nusa nampak berjaga. Saat pengajian berlangsung, mereka juga menyimak dengan khidmat.

"Dengan begitu, pencak silat itu tidak selalu identik dengan aspek kekerasan. Namun juga sarana untuk membangun mental spiritual. Pencak silat Pagar Nusa harus membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang," kata warga Desa Wangkalkepuh yang pernah nyantri di Ponpes Sunan Ampel Jombang, ini.

Sementara itu, pembina IPSNU Pagar Nusa Kecamatan Gudo, Ustad Junaidi Yasin, mengungkapkan, meski Pagar Nusa di wilayahnya masih berusia muda, namun cikal bakal lembaga tersebut sudah sejak lama. Yakni, ditandai denga munculnya pasukan Sakerah pada tahun 1965. Pasukan ini merupakan kelompok yang berada di garis depan saat konfrontasi melawan PKI. "Pasukan Sakerah itu berisi para pesilat dari Gudo," ujarnya pria yang rambutnya sudah memutih ini.

Yasin berharap, munculnya Pagar Nusa di Kecamatan Gudo bisa menjadi jawaban fenomena kenakalan remaja yang santer akhir-akhir ini. Pasalnya, generasi muda sudah banyak yang terjebak dalam jerat narkoba, tawuran, dan perbuatan negatif lainnya.

"Jika para remaja aktif di Pagar Nusa, maka mereka tidak akan terjebak dalam jerat narkoba. Karena disini mereka digembleng secara fisik, mental, dan spiritual," kata Yasin yang pernah menjadi santri Ponpes Tebuireng pada era 1970-an ini. [suf/kun]