Gus Sholah Lepas Ribuan Peserta Napak Tilas Resolusi Jihad NU
KIBLAT.NET, Jombang – Pengasuh Pondok Pesantren
Tebuireng Jombang, KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah melepas ribuan
peserta Napak Tilas Resolusi Jihad, pada Ahad (24/11/2013).
Acara napak tilas itu dilepas dari halaman Ponpes Tebuireng. Para peserta akan bersepeda ‘onthel’ menyusuri rute sepanjang 86 kilometer, yakni finish di Kantor PCNU Surabaya, Jl Bubutan.
Seperti dikabarkan beritajatim.com, sejak malam hari ribuan peserta
dari berbagai daerah sudah memadati Ponpes Tebuireng. Mereka disuguhi
pemutaran film ‘Sang Kiai’. Pagi harinya, peserta dari berbagai wilayah
di Jatim sudah bersiap di garis start dengan mengendarai sepeda angin.
Sejurus kemudian, Gus Solah memberikan sambutan.
Dia mengatakan, Resolusi Jihad digelorakan oleh para ulama NU pada 68
tahun lalu. Saat itu, KH Hasyim Asyari mengeluarkan fatwa yang berisi
kwajiban mengusir penjajah bagi umat Islam. Lewat fatwa itulah perang 10
November 1945 di Surabaya pecah. Hingga akhirnya, tentara sekutu
berhasil dipukul mundur oleh arek-arek Surabaya.
“Artinya, perang 10 November tidak lepas dari peran ulama waktu itu.
Namun sayang, peran besar ulama NU tersebut seolah tersobek dari lembar
sejarah,” kata Gus Solah di hadapan ribuan peserta.
Gus Solah menandaskan, untuk konteks hari ini Resolusi Jihad bukan
lagi mengusir penjajah. Namun ada hal yang lebih besar, yakni
menciptakan kesejahteraan bagi rakyat. Selain itu, semangat Jihad juga
perang melawan praktik korupsi yang semakin menggurita. “Peringatan
resolusi jihad ini sekaligus sebagai inspirasi untuk melawan korupsi,”
katanya.
Selanjutnya, pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang ini mengibarkan bendera sebagai pertanda dimulainya ngonthel
menuju Surabya. Begitu bendera dikabarkan, para peserta langsung
mengayuh sepeda yang dikenakan. Para peserta kebanyakan berdandan ala
pejuang tempo dulu. Sepanjang perjalanan, warga berderet di pinggir
jalan untuk menyaksikan perhelatan tersebut.
Napak tilas Resolusi Jihad NU tersebut mendapatkan apresiasi positif
dari warga Jombang yang notabene sebagai tuan rumah. Salah satunya
adalah Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas, Ketua IPSNU (Ikatan Pencak
Silat Nahdlatul Ulama) Pagar Nusa, Kecamatan Gudo, Jombang.
Menurutnya, Napak Tilas Resolusi Jihad NU sangat penting dilakukan.
Pasalnya, selama ini jejak rekam Resolusi Jihad NU seakan-akan
dihilangkan dari lembar sejarah. Padahal kemerdekaan RI tidak bisa lepas
dari fatwa para ulama yang dipimpin KH Hasyim Asyari tersebut.
Gus Dimas juga berharap ke depan acara Napak Tilas Resolusi Jihad NU
bisa dijadikan agenda tahunan. Dengan begitu, bakal menjadi ingatan dan
teladan bagi rakyat Indonesia tentang peran ulama dalam mempertahankan
Kemerdekaan RI. Dia juga mengatakan bahwa ngonthel bareng dalam rangka
peringatan Resolusi Jihad ini sangat bermanfaat.
“Disitu kita bisa mengambil hikmah, bisa membayangkan seperti apa
pendahulu NU kita dulu berjuang. Manfaat yang tak kalah penting adalah
moment ini bisa kita jadikan sarana konsolidasi internal NU, agar tetap
kompak di semua elemen, tidak terpecah dengan masalah apa pun, terutama
ditahun politik yang rawan dan sensitif ini,” pungkas Gus Dimas ketika
berada di lokasi pemberangkatan peserta. [sdqfajar]