Ketua Pagar Nusa Tanjungsari Berharap Tidak Ada Gejolak NU dan HTI

 
Ketua Pagar Nusa Tanjungsari menyatakan bahwa spanduk Pagar Nusa Tanjungsari yang berisi dukungan untuk tegaknya Khilafah dalam Muktamar Khilafah memang asli buatannya. “Bukan bentuk tindakan pemalsuan oleh HTI serta bukan pula bentuk generalisasi sikap untuk Pagar Nusa secara keseluruhan,” sanggah Asep Wahyu, Ketua Pagar Nusa Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat kepada mediaumat.com, Senin (10/6) melalui telepon.
Menurutnya, spanduk yang berlogo “Pagar Nusa” dan tulisan “Cadu Mundur Pantang Mulang, Pagar Nusa Wilayah Tanjung Sari Sumedang, Siap Mengawal Tegaknya Syariah dan Khilafah” merupakan spanduk buatannya.
“Bahwa spanduk yang kami buat dan kami pasang dalam acara Muktamar Khilafah HTI, adalah benar-benar mewakili aspirasi kami,” ungkapnya.

Asep Wahyu mengaku, dirinya beserta 25 anggota Pagar Nusa Tanjungsari dengan ikhlas dan sukarela mengikuti Muktamar Khilafah HTI di Gelora Bung Karno, pada Ahad, 2 Juni 2013 sebagai bukti dukungan terhadap kewajiban perjuangan menegakkan Syariah dan Khilafah.
Terkait kehadiran Pagar Nusa Tanjungsari pada muktamar tersebut juga atas sepengetahuan dan terlebih dahulu berkoordinasi dengan pengurus Pagar Nusa Kabupaten Sumedang dan Jawa Barat.
Teu kunanaon da sarua Islam keneh (tidak apa-apa, karena sama-sama Islam,red)” ungkap Asep Wahyu menirukan jawaban wakil sekretaris Pagar Nusa Jawa Barat, ketika dirinya meminta izin untuk ikut Muktamar Khilafah dengan atribut Pagar Nusa.

Asep Wahyu juga menginginkan setelah pemberitaan ini, tidak ada gejolak antara NU dan HTI. “Ulah aya gejolak nu teu pararuguh (Jangan ada gejolak yang tidak berguna, red),” pungkasnya.
Sebelumnya, salah satu situs mengunggah berita dengan judul NU Kecam Spanduk Palsu Pagar Nusa di Muktamar Khilafah HTI (Jum’at, 7/6) dan Pemalsuan Spanduk Pagar Nusa, Ketua Umum Pagar Nusa: HTI Harus Sadar Diri (Sabtu, 8/6). (Mediaumat.com, 10/6/2013)