Senin, 21 Juli 2014 12:24:00
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - HJ Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid mengikuti sahur bersama kaum dhuafa di Klenteng Hong San Kiong Gudo, Jombang, Senin (21/7/2014). Dalam kesempatan tersebut, istri almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan serta meminta masyarakat tetap menjaga keutuhan bangsa.
"Sahur keliling dengan kaum dhuafa ini sudah saya lakukan sejak 13 tahun lalu. Saat Gus Dur masih hidup. Bahkan saat saya menjadi ibu negara. Dengan demikian, silaturahmi dengan masyarakat tetap terjaga," ujar mantan ibu negara ini.
Selain sejumlah pejabat dan tokoh agama, acara sahur bareng itu juga dihadiri segenap lapisan masyarakat. Mulai pedagang pasar, tukang becak, serta masyarakat kelas kecil lainnya. Selain itu hadir pula segenap pengurus Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPSNU) Pagar Nusa Peguron Sapujagad. Acara tersebut terlihat gayeng, hingga tidak ada sekat lagi antara pejabat dan rakyat.
"Meski beda agama, suku, bahkan beda rejeki, namun kita semua bersaudara. Nah, sesama saudara itu harus menjaga kerukunan. Mari kita jaga persatuan bangsa," kata Sinta mengimbau.
Istri mendiang Gus Dur ini mengatakan, pihaknya lebih suka mengajak sahur bersama daripada buka bersama. Alasannya, sahur bersama lebih tepat sasaran. Biasanya, lanjut Sinta, buka bersama banyak diikuti oleh orang-orang yang tidak berpuasa. "Marilah momen puasa ini kita jadikan media membangun solidaritas antar sesama," tambahnya.
Usai menggelar sahur bersama, Sinta Nuriyah bersama rombongan bertakziah ke kediaman sepupunya, yakni almarhum KH Junaidi Yasin. Di rumah duka, rombongan disambut keluarga almarhum. Diantaranya, Gus Piping, Ning Lely, putra-putri almarhum, serta segenap santri almarhum. KH Junaidi merupakan guru besar sekaligus Dewan Pendiri dan Penasihat IPSNU Pagar Nusa Peguron Sapujagad,
Sementara itu, Ketua Pagar Nusa Sapujagad Jombang, Dimas Cokro Pamungkas (Gus Dimas) merespon positif acara sahur bareng yang dihadiri istri Gus Dur. Menurutnya, acara tersebut bermanfaat merekatkan tali persaudaraan, persatuan, serta kesatuan bangsa. "Kalau di daerah lain ada gejala saling menjelekkan antar agama. Namun di sini kita bisa membuktikan semua bisa saling canda, saling menghormati, saling berbagi, tertawa bersama tanpa harus menggaggu dan mempengaruhi keyakinan masing-masing," kata Gus Dimas usai menerima kunjungan Sinta Nuriyah. [suf/but]
(Sumber)
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - HJ Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid mengikuti sahur bersama kaum dhuafa di Klenteng Hong San Kiong Gudo, Jombang, Senin (21/7/2014). Dalam kesempatan tersebut, istri almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan serta meminta masyarakat tetap menjaga keutuhan bangsa.
"Sahur keliling dengan kaum dhuafa ini sudah saya lakukan sejak 13 tahun lalu. Saat Gus Dur masih hidup. Bahkan saat saya menjadi ibu negara. Dengan demikian, silaturahmi dengan masyarakat tetap terjaga," ujar mantan ibu negara ini.
Selain sejumlah pejabat dan tokoh agama, acara sahur bareng itu juga dihadiri segenap lapisan masyarakat. Mulai pedagang pasar, tukang becak, serta masyarakat kelas kecil lainnya. Selain itu hadir pula segenap pengurus Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPSNU) Pagar Nusa Peguron Sapujagad. Acara tersebut terlihat gayeng, hingga tidak ada sekat lagi antara pejabat dan rakyat.
"Meski beda agama, suku, bahkan beda rejeki, namun kita semua bersaudara. Nah, sesama saudara itu harus menjaga kerukunan. Mari kita jaga persatuan bangsa," kata Sinta mengimbau.
Istri mendiang Gus Dur ini mengatakan, pihaknya lebih suka mengajak sahur bersama daripada buka bersama. Alasannya, sahur bersama lebih tepat sasaran. Biasanya, lanjut Sinta, buka bersama banyak diikuti oleh orang-orang yang tidak berpuasa. "Marilah momen puasa ini kita jadikan media membangun solidaritas antar sesama," tambahnya.
Usai menggelar sahur bersama, Sinta Nuriyah bersama rombongan bertakziah ke kediaman sepupunya, yakni almarhum KH Junaidi Yasin. Di rumah duka, rombongan disambut keluarga almarhum. Diantaranya, Gus Piping, Ning Lely, putra-putri almarhum, serta segenap santri almarhum. KH Junaidi merupakan guru besar sekaligus Dewan Pendiri dan Penasihat IPSNU Pagar Nusa Peguron Sapujagad,
Sementara itu, Ketua Pagar Nusa Sapujagad Jombang, Dimas Cokro Pamungkas (Gus Dimas) merespon positif acara sahur bareng yang dihadiri istri Gus Dur. Menurutnya, acara tersebut bermanfaat merekatkan tali persaudaraan, persatuan, serta kesatuan bangsa. "Kalau di daerah lain ada gejala saling menjelekkan antar agama. Namun di sini kita bisa membuktikan semua bisa saling canda, saling menghormati, saling berbagi, tertawa bersama tanpa harus menggaggu dan mempengaruhi keyakinan masing-masing," kata Gus Dimas usai menerima kunjungan Sinta Nuriyah. [suf/but]
(Sumber)