Kamis, 19 Juni 2014 11:04:01
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jombang mewaspadai masuknya eks PSK lokalisasi Dolly Surabaya ke Kota Santri Jombang. Pasalnya, secara geografis kedua wilayah tersebut memang berdekatan.
Bukan hanya itu, MUI jika siap memberikan siraman rohani kepada para PSK jika memang dibutuhkan. "Kita sudah menghimbau kepada MUI tingkat kecamatan agar mendeteksi jika ada mantan penghuni Dolly yang masuk Jombang," kata Ketua MUI Jombang, KH Cholil Dahlan, Kamis (19/6/2014).
Cholil menjelaskan, pihaknya sepakat dengan keputusan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menutup lokalisasi terbesar di Asia Tenggara tersebut. Karena selama ini lokalisasi tersebut merupakan sarang kemaksiatan. "Kami cukup salut dengan langkah berani yang dilakukan Bu Risma," tambah Cholil.
Hal senada dilontarkan Dimas Cokro Pamungkas (Gus Dimas), Ketua PSNU Pagar Nusa Peguron Sapujagad Jombang. Pihaknya sepakat jika Jombang memproteksi masuknya eks penghuni Dolly. Apalagi, saat ini juga bertepatan memasuki bulan suci Ramadan.
"Ini bukan hanya tugas pemerintah, namun juga tugas semua elemen masyarakat. Jangan sampai ada eksodus penghuni Dolly ke Jombang. Terlebih, sebentar lagi bulan Ramadan. Sekali lagi, jangan ada sampai ada lagi pasangan-pasangan mesum mengumbar birahi di hotel. Kami dari Pagar Nusa siap membantu jika diminta pemerintah," pungkasnya. [suf/kun]
(Sumber: beritajatim.com)
Jombang (beritajatim.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jombang mewaspadai masuknya eks PSK lokalisasi Dolly Surabaya ke Kota Santri Jombang. Pasalnya, secara geografis kedua wilayah tersebut memang berdekatan.
Bukan hanya itu, MUI jika siap memberikan siraman rohani kepada para PSK jika memang dibutuhkan. "Kita sudah menghimbau kepada MUI tingkat kecamatan agar mendeteksi jika ada mantan penghuni Dolly yang masuk Jombang," kata Ketua MUI Jombang, KH Cholil Dahlan, Kamis (19/6/2014).
Cholil menjelaskan, pihaknya sepakat dengan keputusan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menutup lokalisasi terbesar di Asia Tenggara tersebut. Karena selama ini lokalisasi tersebut merupakan sarang kemaksiatan. "Kami cukup salut dengan langkah berani yang dilakukan Bu Risma," tambah Cholil.
Hal senada dilontarkan Dimas Cokro Pamungkas (Gus Dimas), Ketua PSNU Pagar Nusa Peguron Sapujagad Jombang. Pihaknya sepakat jika Jombang memproteksi masuknya eks penghuni Dolly. Apalagi, saat ini juga bertepatan memasuki bulan suci Ramadan.
"Ini bukan hanya tugas pemerintah, namun juga tugas semua elemen masyarakat. Jangan sampai ada eksodus penghuni Dolly ke Jombang. Terlebih, sebentar lagi bulan Ramadan. Sekali lagi, jangan ada sampai ada lagi pasangan-pasangan mesum mengumbar birahi di hotel. Kami dari Pagar Nusa siap membantu jika diminta pemerintah," pungkasnya. [suf/kun]
(Sumber: beritajatim.com)