KASUS ZASKIA GOTIK, DIMAS COKRO : SHOCK TERAPHY BIAR ARTIS GAK ASAL



KASUS ZASKIA GOTIK, DIMAS COKRO : SHOCK TERAPHY BIAR ARTIS GAK ASAL

FEMINDONESIA.COM| FOTO : ISTIMEWA 6
FEM Indonesia - Zaskia Gotik kini menjadi pembicaraan hangat setelah dalam satu program music dianggap melecehkan lambang negara. Hal ini terjadi saat pedangdut yang dikenal dengan Goyang Itik tersebut menjawab secara tulis dan lisan, pertanyaan yang diberikan host. Karuan akibat dugaan pelecehan ini, Zaskia dipanggil pihak berwajib untuk dimintai keterangan. Ulah Zaskia pun memunculkan banyak spekulasi. Salah satunya dari psikolog Dimas Cokro Pamungkas.

Menurutnya, kejadian yang menimpa Zaskia ini lantaran masih kurangnya kesadaran diri dengan efek yang bakal ditimbulkan. Terlebih apa yang dilakukan dilihat jutaan pasang masyarakat secara langsung.

“Kalau saya lihat, itu bagian dari kekurang cerdasan para artis dan kesembronoan segenap kru acara. Mereka kalau berfikir ulang pasti sangat sadar jika yang mereka lakukan itu salah. Namun kebiasaan artis kita asal cuap di tv tanpa berfikir panjang kedepannya itu yang membuat semua ini terjadi,” jelasnya.

Kepada Femindonesia.com, laki-laki yang juga pengamat perilaku selebritas ini menambahkan pemanggilan terhadap Zaskia untuk dimintai keterangan pleh pihak berwajib sudah tepat. Hal ini supaya kasus serupa tak terulang kembali. Apalagi perilaku sebagai public figure kerap dijadikan contoh masyarakat.

“Punishment bagi para publik figur (dalam kasus ini para artis) atas kejadian ini sangat bagus, sebagai shock therapy biar mereka tidak asal dan sadar, biar anak muda yang bisanya mencontoh idolanya tidak salah. Menghina sesama manusia saja dilarang keras, apalagi menghina lambang negara ?,” kata Dimas.

Walau begitu, ia berharap kasus serupa tak perlu terulang di kemudian hari. Terlebih dalam program yang melibatkan artis serta ditayangkan live.

“Zaskia sebenarnya wanita baik, lugu dan kurang dalam hal intelektual. Harusnya kru dan sutradara acara ini yang harusnya lebih cerdas lagi dalam membimbing para krunya, apalagi bagi yang tampil di layar kaca. Harus ada pengarahan dan rambu-rambu,” pungkasnya ketika dihubungi belum lama berselang. [foto: dokumentasi/teks : denim]