Waspada, Komunisme Siap Bangkit Lagi di Indonesia



Waspada, Komunisme Siap Bangkit Lagi di Indonesia
Senin, 02 Mei 2016 14:08 WIB


Jakarta, HanTer - Sejak awal Kemerdekaan, Partai Komunis Indonesia (PKI) telah melakukan serangkaian pembantaian di banyak wilayah di Indonesia. Mereka tidak segan membunuh untuk merebut kekuasaan. Bukti-bukti otentik kekejaman PKI sudah tidak terbantahkan. Berbagai kalangan pun menolak bangkitnya kembali komunis di Indonesia.

Satu diantaranya adalah Barisan Garuda Pancasila (BGP) yang akan menggelar rapat akbar untuk menolak bangkitnya komunisme di Senayan, Jakarta. Dalam aksinya nanti BGP meminta rakyat Indonesia untuk bersama-sama, bahu membahu agar waspada dan siaga pada setiap kegiatan/peristiwa/kejadian/hal yang memiliki muatan menyebarkan dan atau mengembangkan faham dan atau ajaran komunisme.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Jakarta, Hendri Satrio mengatakan, upaya yang dilakukan berbagai ormas merupakan satu upaya untuk mengantipasi ancaman bangkitnya komunisme di Indonesia. Apalagi sejarah telah mencatat bagaimana kejamnya komunis yang membantai rakyat Indonesia.

"Selalu ada ancaman bagi bangsa Indonesia dari PKI. Oleh karena itu saya yakin pemerintahan Jokowi akan sangat arif dalam menentukan kebijakan mentolerir bangkitnya komunisme di Indonesia," kata Hendri kepada Harian Terbit, Senin (2/5/2016).

Menurut Hendri, bukan hanya sejarah dan silaturahim yang wajib dipertimbangkan dalam menyikapi isu PKI tapi juga persatuan, integritas dan harga diri bangsa. Indonesia juga tidak ingin berulangnya kembali korban dari keganasan komunis dalam membantai rakyat Indonesia yang tidak berdosa. "Makanya saya yakin Presiden Jokowi sanngat paham tentang hal ini," paparnya.

Terkait apakah masih relevan menyebut komunisme akan bangkit karena negara berfaham komunis sudah banyak yang bubar, Hendri menuturkan, saat ini negara yang menganut paham komunis masih ada di dunia. Oleh karena itu kewaspadaan harus tetap ada untuk ditumbuhkan bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Komunis ini jelas bahaya bila disalahgunakan," tegasnya.

Disikat Habis

Sementara itu Pengurus NU (Nahdlatul Ulama) Dimas Cokro Pamungkas menegaskan, komunisme harus diwaspadai karena belakangan ini ramai dibicarakan akan bangkitnya komunisme atau PKI di Indonesia. Ini bisa dibuktikan dengan banyak atribut PKI yang berkeliaran di media sosial maupun digunakan anak - anak muda yang ingin tampil beda.

"Ini bisa terjadi karena beberapa faktor. Diantaranya karena kurang pahamnya para remaja saat ini tentang simbol-simbol PKI yang dilarang itu sehingga merasa bisa dipakai keren-kerenan," ujar Dimas yang juga Ketua Pencak Silat Pagar Nusa Sapujagad NU.

Dimas menuturkan, akan bangkitnya PKI ditandai dengan upaya yang dilakukan simpatisannya. Selama ini simpatisannya sembunyi - sembunyi untuk melihat respon masyarakat, apakah sudah lupa, apakah banyak pendukung, apakah aman, jika komunisme dibangkitkan kembali. Namun bagi para korban dari kegenasan PKI pasti akan menolak kebangkitan komunis.

"Bagi kami sebagai warga NU, faham komunis sudah barang tentu harus kita kubur dalam-dalam dari bumi pertiwi ini, karena berapa ribu nyawa kyai, ustadz dan kaum muslimin yang tumpah karena kebiadaban mereka di masa lalu, apa hal seperti itu harus terulang?," tanya Dimas.

Dimas menegaskan, saat ini faham komunis (PKI) benar-benar sudah dilarang oleh pemerintah, baik ajaran maupun atributnya. Oleh karena itu, NU sebagai ormas Islam siap menjaga tegaknya peraturan tersebut. Sikap menjaga keutuhan Pancasila juga bukan hanya dari PKI, tapi juga terhadap organisasi - organisasi yang ingin mengganti dan merongrong Pancasila.

"Jika itu terjadi maka harus berhadapan dengan kami. Masih ngeyel juga kami sikat, karena kita punya perlindungan dari undangan-undang, sehingga sudah pasti NKRI harga mati!," tegasnya.

Lebih lanjut Dimas mengatakan, saat ini banyak gerakan NU yang telah menghalau faham-faham yang kurang sejalan dengan Pancasila. Oleh karena itu sebelum komunisme bangkit harus dipadamkan terlebih dahulu semangatnya. Karena jika sudah besar akan sulit menghalaunya. "Padamkan semangat kebangkitan komunisme selagi kecil sebelum besar dan tak terkendali," paparnya.

Sementara itu Rohaniwan Katolik Pastor Benny Susetyo mengatakan, kewaspadaan terhadap bangkitnya komunisme memang harus dilakukan. Namun terlalu berlebihan jika kewaspadaan bangkitnya komunisme harus dilakukan rapat akbar di Senayan. Karena saat ini ideologi komunisme sudah tidak menarik lagi di masyarakat.

"Saat ini ideologi komunisme sudah runtuh," ujar Benny.

Benny menilai, komunisme akan sulit bangkit di Indonesia. Karena saat ini komunisme sudah tidak lagi memiliki kemampuan di dunia global. Adanya masyarakat yang tetap menokak komunisme karena dari sejarah kelam atas keganasan komunisme terhadap rakyat Indonesia.

"Hstori karena sejarah masa lalu sulit dibangkitkan lagi," paparnya.




(Safari)