NU Minta Pemerintah `Sikat` Mafia Sembako Jelang Puasa dan Lebaran



NU Minta Pemerintah `Sikat` Mafia Sembako Jelang Puasa dan Lebaran



Senin, 30 Mei 2016 14:10 WIB


Jakarta, HanTer - Sejumlah bahan pokok saat ini sudah mulai mengalami lonjakan harga jelang datangnya Ramadhan. Di sejumlah pasar tradisional di Jakarta, harga bawang merah saat ini dijual Rp45 ribu per kilogram (kg), naik dari harga normal sekitar Rp24 ribu per kg.

Harga bawang putih juga meningkat cukup signifikan dari Rp20 ribu per kg menjadi Rp40 ribu per kg. Tidak itu saja harga daging sapi juga mengalami kenaikan Rp10 ribu dari sebelumnya Rp110 ribu per kg menjadi Rp120 ribu per kg.

Menurut salah satu pedagang, kenaikan harga tersebut disebabkan oleh tingginya harga di tingkat pemotongan yang saat ini mencapai Rp105 ribu per kg.

Menanggapi itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyesalkan kenaikan harga kebutuhan pokok yang sepertinya menjadi langganan menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Apalagi tidak ada upaya atau pemecahan yang signifikan dari pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga sembako tersebut.

"Kenaikan harga sembako selalu berulang-ulang tiap tahunnya menjelang Ramadhan, tapi tidak ada pemikiran baik oleh pemerintah maupun pihak yang berwenang lainnya, semua seperti sembunyi di balik sifat ikhlas warga muslim di bulan suci dan rasa 'ah cuma setahun sekali, tidak apa-apa'," kata Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Dimas Cokro Pamungkas kepada Harian Terbit, Senin (30/5/2016).

Menurut Dimas, saat ini kebutuhan pokok yang sudah mencolok naik di pasaran adalah harga daging. Naiknya harga daging otomatis tentu akan memicu harga lainnya untuk naik, terutama harga makanan yang menggunakan daging sebagai bahan bakunya seperti bakso, dan banyak makanan nusantara lainnya.

"Ini harus diakhiri. Kalau pemerintahan Jokowi mau meninggalkan kesan positip plus pahala besar, tolong sikat itu para mafia sembako Ramadhan. Sikat habis, kasih hukuman seberat-beratnya. Jika ada pejabat pemerintah yang terlibat di dalamnya, perkarakan karena ini seperti pembodohan terhadap sikap ikhlas kaum muslim, ikhlas dibodohi di bulan suci Ramadhan," tegas Ketua Pencak Silat Pagar Nusa Sapujagad ini.

Untuk memecahkan kenaikan harga sembako yang selalu naik menjelang Ramadhan, ujar Dimas, pemerintah pasti mengetahui jalan keluarnya. Hanya persoalannya pemerintah mau tidak membuka mata atau mau bergerak apa tidak. Karena pemerintah bisa memantau pasar. Selain itu pemerintah juga bisa menindak tegas pemain harga, sikat pegawai/pihak berwenang yang terlibat permainan harga tersebut.

"Masa negara sebesar ini dipegang, diatur dan dipengaruhi segelintir pihak. Kalau tidak dari sekarang dibenahi kapan lagi. Semoga tahun ini umat muslim bisa ibadah puasa Ramadhan dengan hati suci dan tenang, tidak berpikir bagaimana berbuka dan sahur dengan segala makanan yang harus dibeli dengan mahal," jelas Ketua Majlis Dzikir Qurrota A'yun ini.




(Safari)