Warga Jombang Mengaku "Nabi Isa", Gus Dimas: Penipu, Nabi Abal-abal dan Sesat !
Rabu, 17 Februari 2016
POSMETRO INFO - Heboh pengakuan Jari (44), warga Dusun Gempol, Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, yang mengklaim mendapat wahyu dari Allah dan bahkan menahbiskan diri sebagai Nabi Isa mulai menuai beragam reaksi.
Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas, Ketua Majelis Dzikir Qurrota A'yun Jombang menilai, Jari yang mengaku menerima wahyu dari Allah sebagai tanda akhir zaman hanya pembual, penipu, dan abal-abal (palsu).
"Siapapun dia, entah ustaz, gus, kiai, atau syekh sekalipun, jika mengaku mendapat wahyu, atau mengaku nabi, bahkan berani merubah syahadat, berarti dia penipu, nabi abal-abal. Sesat dan menyesatkan," ujar Gus Dimas, Rabu (17/2/2016).
Itulah sebabnya, Gus Dimas mendesak Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersikap tegas. Yakni memanggil yang bersangkutan untuk dimintai klarifikasi.
Dengan demikian MUI benar-benar mengetahui ajaran seperti apa yang dikembangkan di Pondok Pesantren Kahuripan Ash-Shiroth, Dusun Gempol, Desa Karangpakis, pimpinan Jari.
"Saya dengar ini terjadi sejak 2004, berarti sudah berlangsung 10 tahun. Jika hal tersebut dibiarkan, bisa menjadi bola liar. Makanya MUI Jombang proaktif memanggil yang bersangkutan," ujar Gus Dimas.
Seperti diberitakan, Jari membuat pengakuan yang mengejutkan. Dia mengaku mendapatkan wahyu yang disebutnya sebagai Isa Habibullah atau Isa kekasih Allah. Diakuinya, wahyu tersebut dia terima pada Jumat Legi tahun 2004.
Ketika itu Jari mondok di salah satu pesantren Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Saat itu, Jari sedang salat malam. Ketika sujud, dadanya serasa ditekan, lantas ia mendengar lantunan ayat pertama Surat Yasin. Jari mengklaim ini petunjuk dia sebagai Isa Habibullah atau Isa kekasih Allah.